Selasa, 01 November 2011

Pemanasan global


Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosferlaut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

penyebab global warming:

Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap airkarbon dioksida,sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.


Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3]Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhandiatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.[5]


Senin, 31 Oktober 2011

penghijauan

Obor SEA Games Tiba di Balikpapan

Obor SEA Games XXVI dipastikan tiba di Kota Balikpapan (Kaltim) pada Rabu, 2 November 2011. Obor SEA Games XXVI itu akan tiba di Bandara Sepingga Balikpapan dari Makassar pukul 07.10 WITA.
"Kami pastikan sesuai jadwal dari panitia besar SEA Games, obor akan tiba di Bandara Sepinggan Balikpapan pukul 07.10 Wita hari Rabu," kata Kabid Olahraga Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Balikpapan, Makmur.
Untuk menyambut kedatangan obor itu, event organizer (EO) yang telah ditunjuk oleh panitia besar akan melakukan serangkaian kegiatan penyambutan.
"Di Balikpapan sendiri, saat tiba di bandara melalui VVIP Room, obor akan diterima langsung oleh Ketua KONI Balikpapan Roy Nirwan dan selanjutnya akan diarak," ucap Makmur.
Roy Nirwan tidak sendirian. Dia akan menerima obor SEA Games dengan didampingi bersama tokoh-tokoh olahraga Balikpapan. Selanjutnya, obor akan menaiki mobil terbuka milik Dinas Perhubungan yang akan mengarak obor tersebut menuju kawasan Balikpapan Permain (BP). Di BP, selanjutnya Roy akan menyerahkan obor tersebut kepada atlet yang akan membawa lari obor tersebut secara estafet.
"Nah, dari BP tersebutlah obor akan di bawa oleh pelari yang telah dipersiapkan oleh KONI Balikpapan menuju balai kota. Di balai kota obor akan diterima langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi," jelas Makmur.
Obor Sea Games sendiri melakukan perjalanan dari Mrapen, Jawa Tengah. Sesuai agenda panitia SEA Games XXVI  (Inasoc), selanjutnya obor dibawa ke Borobudur (Yogyakarta). Kemudian, ke Semarang, Kupang (NTT), Jayapura (Papua), Makassar (Sulsel). Nah, dari Makassar tersebutlah obor kemudian bergerak ke Balikpapan, Kaltim.


Cerita Rossi Soal Kecelakaan di MotoGP Jepang

Valentino Rossi gagal finish di MotoGP Jepang yang berlangsung di Sirkuit Motegi, Minggu, 2 Oktober 2011. Rossi mengalami kecelakaan yang membuatnya terhempas dari lintasan.

Kejadian tersebut membuat cedera di tangan kirinya. Dari hasil pemeriksaan awal, tak ada keretakan yang terjadi dan Rossi bisa tampil di seri MotoGP berikutnya.

Diceritakan Rossi, kejadian bermula ketika pembalap yang berada di depannya, Jorge Lorenzo, bergerak mendekat sebagai persiapan berbelok ke kanan."Tapi dia tidak melihat saya karena saya berada di belakangnya," kata Rossi
seperti dilansir Crash.

"Ketika dia mulai menyentuh saya, saya terdorong ke arah (Ben) Spies yang akhirnya menyentuh tuas rem bagian depan. Ini kontak yang sangat wajar, hanya saja saya berada di waktu dan tempat yang salah," tambah pembalap Ducati itu.

Meski selamat dari cedera fatal, Rossi menyayangkan kecelakaan itu. Sebab, itu mengagalkan ambisinya untuk naik podium dan memperbaiki prestasi musim ini.

Senin, 24 Oktober 2011

Sahabat

sahabat itu memang indah ketika duka maupun suka dia selalu menemaniku. disaat sedih dia selalu datang menghibur aku dan mmebuat aq ketawa lagi. di saat suka dia selalu tetap menemaniku untuk berbagi kesenangan yang dia peroleh dan dia tidak pernah lupa untuk berbagi kesenangan denganku. dia adalah sahabatku yang paling baik karena dia selalu membelikan aq makanan ataupun minuman. kami berdua sering pergi dahulu tapi sekarang sudah tidak karena sahabatku itu di klaten sedangkan aq di jogja. itu adalah profil temanku